Wajah Pantai Prigi dalam Sudut dan Cuaca yang Berbeda
Dalam rangka jalan-jalan yang bertajuk “Kado Cinta Terakhir Untuknya”, liburan lebaran yang lalu saya mengunjungi Pantai Prigi lagi. Tetapi, berbeda dengankunjungan saya yang ini, cuaca pantai Prigi kurang fotogenik. Mendung. Maklum, musim hujan telah tiba, bukan menyesuaikan dengan suasana hati yang sedang meneriakkan kata perpisahan. Tetapi, ini justru membawa view yang berbeda dengan biasanya. Prigi yang mendung? Apakah masih oke untuk difoto?
Pantai Karanggongso
Lumut di Karanggongso | FLICKR | Nikon D40 | Sigma 10-20mm HSM
Pantai Karanggongso | FLICKR | Nikon D40 | Sigma 10-20mm HSM
Kawasan wisata pantai Prigi sejatinya adalah sebuah rangkaian pesisir yang membujur dari timur ke barat yang langsung berbatasan dengan Bukit Kapur Selatan. Pantai Karanggongso sendiri sebenarnya tidak memiliki pantai yang luas karena berada di balik perumahan-perumahan dan resort. Kawasan ini mayoritas dikuasai oleh resort yang dibuat sedemikian rupa sehingga bagian belakang resort langsung berhadapan dengan pantai selatan, sedangkan bagian depan berhadapan dengan jalan utama yang sama sekali tidak memiliki view yang bebas ke arah pantai.
Pantai Pasir Putih
Terletak di sebelah barat Karanggongso, pantai ini telah saya eksplorasi habis di tulisan ini. Kemarin waktu liburan lebaran, pantai ini sama sekali tidak bisa dinikmati karena penuh oleh orang. Lebih mirip pasar daripada pantai. Cari tempat parkir mobil saja susah. Khusus pada hari itu, tempat parkir didominasi oleh mobil-mobil luar kota berplat B (Jakarta), F (Bogor), H (Semarang), dan L (Surabaya). Kode plat AG untuk karesidenan Kediri (Kediri-Tulungagung-Trenggalek-Blitar) seperti terpinggirkan.
Dermaga Pantai Prigi
Mendung Menggelayut | FLICKR | Nikon D40 |Sigma 10-20mm HSM
Dari Dermaga Pantai Prigi | FLICKR | Nikon D40 | Sigma 10-20mm HSM
Dermaga Prigi | FLICKR | Nikon D40 | Sigma 10-20mm HSM
Dermaga pantai Prigi sebenarnya merupakan megaproyek di era Presiden Megawati Soekarnoputri. Mencoba membuat sebuah pelabuhan di pantai selatan. Saya kira, proyek ini lebih banyak segi politisnya karena memang Trenggalek dan sekitarnya adalah basis kantong PDI Perjuangan. Sekarang dermaga ini hanya tersisa bekas proyek yang tak dilanjutkan. Garis batuan pemecah ombak telah selesai dan bisa dipakai parkir perahu-perahu nelayan. Pusat pelelangan ikannya pun telah selesai. Namun sarana selebihnya, masih belum dibuat sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar